Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.... calon suamiku....
Apa khabar imanmu hari ini? Sudahkah harimu ini diawali dengan syukur kerana dapat menatap kembali fananya hidup ini?
Sudahkah air wuduk menyegar kembali ingatanmu atas amanah yang saat ini tengah kau genggam?
Wahai calon suamiku..
Tahukah engkau betapa ALLAH sangat menyintaiku dengan dasyatnya?
Disini aku ditempa untuk menjadi dewasa, agar aku dapat bijak menyingkapi sebuah kehidupan dan siap mendampingimu kelak.
Meskipun kadang keluh dan putus asa menyengkapi, namun kini kurasakan diri ini lebih baik.
Kadang kala aku tertanya-tanya kenapa ALLAH selalu mengujiku tepat dihatiku. Bahagian terapuh dalam diriku. Namun kini aku tahu jawapannya: ALLAH tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya,2:286
Allah tahu dimana tempat yang paling tepat agar aku sentiasa kembali mengingati-Nya, kembali mencintai-Nya. Ujian demi ujian,insyaALLAH membuatkan aku menjadi lebih teguh sehingga kita ditemukan oleh-Nya.
Calon suamiku.....
Entahlah dimana engkau sekarang. Tapi aku yakin Allah mencintaimu sebagaimana Dia mencintaiku. Aku yakin Dia kini sedang melatihmu menjadi mujahid yang teguh.
Apa yang kuharapkan darimu adalah kesolehan. Semoga sama halnya dengan dirimu. Kerana apabila kecantikan yang kau harapkan dariku, hanya kesia-sia yang akan kau dapati.
Aku masih haus akan ilmu. Namun berbekalkan ilmu yang ada saat ini, aku berharap dapat menjadi isteri yang mendapat keredhaan Allah dan darimu suamiku.
Wahai calon suamiku........
Saat aku masih menjadi asuhan ayah dan bondaku, tak lain yang ku doakan melainkan untuk menjadi anak yang solehah agar kelak dapat menjadi tabungan keduanya di akhirat.
Namun nanti, setelah menjadi isterimu kelak, aku berharap menjadi pendampingmu yang solehah agar kelak disyurga cukup aku yang menjadi bidadarimu, mendampingi dirimu yang soleh.
Aku ini pencemburu yang berat. Namun jika Allah dan Rasulullah lebih kau cintai, aku rela. Aku harap begitu juga dirimu.
Aku yakin, kaulah yang ku butuhkan. Meski nanti kau bukanlah orang yang aku harapkan....
Calon suamiku yang dirahmati Allah......
Apabila hanya sebuah gabuk menjadi perahu pernikahan kita. Takkan ku namai dengan gabuk derita. Kerana itulah markas dakwah kita, dan akan menjadi indah ketika kita hiasi dengan cinta dan kasih.........
Ketika kelak telah lahir “ulamak” penerus dakwah islam dari pernikahan kita. Bantu aku untuk bersama mendidiknya dengan harta yang halal,dengan ilmu yang bermanfaat terutama dengan menanamkan pada diri mereka ketaatan kepada Allah Taala.................
Bunga akan indah pada waktunya iaitu, ketika bermekaran menghiasi taman. Maka kini tengah kupersiapkan diri ini sebaik-baiknya,bersiap menyambut kehadiranmu dalam kehidupanku.
Kini aku sedang belajar untuk menjadi yang terbaik. Meskipun aku bukanlah umat yang terbaik tapi setidaknya menjadi yang terbaik disisimu kelak...
Calon suamiku.....
Inilah, sekilas harapan yang kuukirkan dalam rangkaian kata. Seperti kata orang. Tidak semua yang dirasakan dapat dirungkaikan dengan kata-kata..
Bersabarlah calon suamiku... dua tahun mungkin jarak yang lama... tapi apa yang pasti. hanya Allah penentu segalaNYA...
Bersabarlah doaku sentiasa bersamamu... Moga Allah permudahkan urusan kita.. dan memudahkan jalanmu untuk menjemputku.....
Semoga Allah menjagamu, agar tidak tersentuh yang bukan mahrammu... meski hanya sehujung kuku... agar kau bisa mempersembahkan dirimu seutuhnya untukku.. sepertinya aku yang ingin mempersembahkandiriku seutuhnya hanya untukmu....
Sudah dulu ye calon suamiku......
Ingat pesananku... jaga iman,jaga amal, jaga pandangan,jaga akhlak, dan yang paling penting.... ingat ALLAH selalu... J
Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.....
By: cahaya daie/pelangi terindah